DUNIA GARMENT - BERITA, SHARING, TIPS DAN INFORMASI TERKINI

Ads LS03

Huge Selection 720 x 300 v2

Tuesday, November 18, 2008

informasi Aids


formatnews - Kudus, 19/11 (ANTARA) : Penggunaan jarum suntik narkoba lebih mendominasi terjadinya kasus penularan virus HIV/AIDS, dibandingkan dengan media penularan lainnya.

"Terbukti persentase penularan HIV/AIDS melalui penggunaan jarum suntik narkoba mencapai 46,5 persen, disusul hubungan heteroseksual sebanyak 36,3 persen," kata salah satu pembicara dalam seminar sosialisasi HIV/AIDS di Rumah Sakit Mardirahayu, Kudus, dr. Sri Pinaringsih, MM, Selasa.

Sementara cara penularan lainnya, yakni melalui perilaku homo/biseksual sebesar 6,1 persen, perinatal 1,6 persen, transfusi darah sebanyak 0,2 persen, dan penularan lain yang belum diketahui penyebabnya sebesar 9,4 persen.

Dih adapan puluhan pelajar SLTA se-Kabupaten Kudus, Sri Pinaringsih, mengingatkan, para pelajar untuk menghindari perilaku menyimpang, seperti seks bebas dan narkoba.

"Jangan pernah sekali mencoba melakukan hubungan badan di luar nikah atau mencoba mengkonsumsi narkoba, karena selain mengganggu ketenangan psikis dan kesehatan juga berpotensi tertular HIV/AIDS," jelasnya.

Berdasarkan data dari Depkes RI, jumlah penderita AIDS di Indonesia hingga akhir Maret 2005 untuk usia 20-29 tahun mencapai 1.222 orang, sedangkan usia 30-39 tahun hanya 605 orang.

"Artinya, usia produktif lebih berpotensi tertular HIV/AIDS," ujarnya.

Bahkan, pencegahan penularan HIV/AIDS dengan penggunaan kondom juga tidak menjamin keamananya, karena ukuran virus HIV lebih kecil dari ukuran pori-pori kondom.

"Penggunaan kondom memang salah satu upaya pencegahan penularan HIV/AIDS, namun pencegahan yang lebih aman adalah menghindari perilaku seks bebas dan pergaulan bebas lainnya yang menjurus ke arah perilaku seks bebas," katanya.

Pasalnya, ciuman bibir antar lawan jenis juga dapat menularkan virus HIV/AIDS, terutama jika penderita mengalami luka di bibir atau mulut.

Para peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi HIV/AIDS tersebut, diharapkan dapat memahami tentang virus mematikan tersebut, mengetahui cara-cara penularannya, mengerti cara pencegahan dan menanggulanginya.

"Yang jelas, kami berharap, peserta memiliki kesadaran pentingnya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, dan dengan sukarela bersedia memeriksakan diri," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Sri Pinaringsih, yang sehari-harinya menjabat sebagai Manajer Personalia RS Mardi Rahayu, meminta peserta untuk menularkan pengetahuan ini kepada teman-teman lainnya

0 comments: